Nilai kapitalisasi saham PT Astra International Tbk (ASII) masih 
menempati urutan teratas dari total 420 saham di lantai bursa.  Astra 
mengungguli kapitalisasi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) and PT Telkom 
Indonesia Tbk (TLKM).  Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) 
 kapitalisasi pasar Astra mencapai Rp 286,219 triliun, disusul BCA Rp 
193,542 triliun, dan Telkom mencapai Rp 171,360 triliun. 
Kapitalisasi ketiga emiten tersebut  mengungguli PT Bank Mandiri Tbk 
(BMRI) sebesar Rp 170,333 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) 
sebesar Rp 165,283 triliun, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar Rp 
147,259 triliun dan anak usaha Astra di bidang pertambangan PT United 
Tractor di urutan tujuh besar yakni Rp 110,972 triliun.
Menurut  kinerja kuartal I-2012, laba Astra International dan anak 
usahanya juga tercatat paling besar mencapai Rp 4,6 triliun naik 8 
persen dari kuartal I-2011 sebesar Rp 4,3 triliun. Sementara BCA yang 
secara kapitalisasi mencapai urutan kedua ternyata tidak sejalan dengan 
kinerja laba bersih yang tercatat sebesar Rp 2,3 triliun tumbuh sebesar 
14,3 persen dibandingkan Rp 2,0 triliun pada periode yang sama tahun 
sebelumnya.
Pencapaian ini menjadikan bank miliki keluarga Hartono ini menempati 
urutan kelima di atas United Tractors dengan laba bersih Rp 1,5 triliun,
 naik 18 persen dari sebelumnya, dan Unilever Rp 987,6 miliar meningkat 
tipis 1,5 persen dari sebelumya.
Di urutan kedua emiten bluechips adalah BRI yang hingga Maret 2012 
membukukan pertumbuhan laba bersih 29,32 persen menjadi Rp 4,22 triliun 
dibanding Maret 2011 sebesar Rp 3,26 triliun. Di urutan ketiga ada Bank 
Mandiri dengan laba Rp 3,4 triliun, atau turun 10 persen dari Rp 3,87 
triliun, dan Telkom Rp 3,322 triliun atau naik 19,2 persen dari 
sebelumnya.
Hingga akhir tahun ini kinerja emiten di bursa bisa tumbuh 20-30 
persen. Dalam skenario pesimistis, kinerja emiten tetap tumbuh 20 
persen. Sejumlah sentimen negatif dari dalam negeri yang perlu 
diwaspadai adalah rencana pembatasan bahan bakar minyak (BBM) subsidi 
dan kenaikan uang muka kendaraan dan perumahan.
Source: Financeroll 

 

 

0 comments:
Post a Comment