Euro terperosok hingga ke level terendah sejak September 2010 versus Dollar AS pada hari Rabu menyusul keluarnya komentar dari lembaga pemerintah Fitch yang mendesak European Central Bank untuk berbuat lebih banyak guna menganggulangi krisis hutang kawasan dan mencegah keruntuhan Euro. Dengan investor yang nampak was-was menjelang pertemuan kebijakan ECB serta lelang obligasi Spanyol dan Italia pada pekan ini, komentar-komentar tersebut telah cukup untuk menggelincirkan Euro yang sempat terangkat oleh sejumlah aksi short covering pada sesi sebelumnya.
"Dengan
pasar yang tengah bersiap menghadapi sejumlah peristiwa besar di depan,
komentar Fitch jelas tidak membantu. Mengingat Euro masih berada dalam
posisi rentan, kejatuhan menuju target jangka pendek di level $1.26
menjadi sangat mungkin," kata Jennifer Hau, analis mata uang G10 dari
Lloyds. "Berita positif mungkin dapat mendorong Euro untuk kembali
beranjak naik. Namun selama mata uang tunggal ini masih tertahan di
bawah zona $1.29/$1.30, maka tekanan jual masih akan terus mengancam."
Sementara komentar Kanselir Jerman Angela Merkel yang menyebutkan jika Jerman akan bersedia untuk menggelontorkan lebih banyak dana ke dalam ESM (fasilitas dana penyelamatan permanen Eropa) nampaknya juga gagal menahan kemerosotan Euro.
Untuk
selanjutnya fokus investor akan tertuju ke Spanyol, yang akan melelang
sekitar €5 milyar surat hutang bertenor 3-tahun dan 4-tahun pada hari
Kamis, hanya beberapa jam sebelum ECB mengumumkan keputusan suku
bunganya. Lelang €4,75 milyar obligasi Italia bertenor 5-tahun pada hari
Jumat juga nampaknya akan menyedot perhatian pasar.
Dari: Berbagai Sumber


0 comments:
Post a Comment