Gubernur OPEC dari Iran Mohammad-Ali Khatibi, Selasa (17/1),
mengatakan embargo yang mungkin dilakukan Uni Eropa atas minyak Iran
adalah bunuh diri ekonomi bagi Eropa, demikian laporan media satelit
lokal Press TV.
"Melaksanakan skenario melarang ekspor minyak Iran
ke negara anggota Uni Eropa tak diragukan menjadi bunuh diri ekonomi
bagi semua negara di wilayah itu," kata Khatibi sebagaimana dikutip.
"Negara
Eropa dan AS mesti menghindari petualangan di pasar minyak dunia,"
katanya. Negara Uni Eropa seperti Yunani, Italia dan Spanyol,
masing-masing, mengimpor sebanyak 25 persen, 14 persen dan 10 minyak
mereka dari Iran.
Pada Selasa, juru bicara Kementerian Luar Negeri
Iran Ramin Mehmanparast mengatakan negara Eropa tak siap untuk
menjatuhkan sanksi atas minyak Iran.
Mereka bahkan telah
mengumumkan rencana untuk memberlakukan sanksi cuma selama tiga bulan
atau menunda upaya tersebut selama satu tahun lagi, katanya.
Juru
bicara Iran itu mengatakan masyarakat di negara Eropa berharap para
pejabat mereka akan mensahkan kebijakan yang terpisah dari Amerika
Serikat dan mendukung kepentingan nasional mereka sendiri, demikian
laporan tersebut.
Masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan sanksi
terhadap sektor minyak Iran dimaksudkan untuk melancarkan perang urang
syaraf terhadap Republik Islam itu, kata Mehmanparast sebagaimana
dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu pagi.
Setelah
satu laporkan dikeluarkan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA)
mengenai program nuklir Iran pada November 2011, Amerika Serikat,
Inggris dan Kanada mengumumkan sanksi baru terhadap Teheran dan masih
berusaha memberlakukan embargo atas ekspor minyak mentah Iran.
Negara
Barat menduga program nuklir Iran mungkin memiliki dimensi militer,
tapi Teheran membantah pernyataan tersebut dan berkeras program
nuklirnya bertujuan damai.
Sumber: Republika
0 comments:
Post a Comment