Kepala Institute of International Finance (IIF),
Charles Dallara, Jumat, memperingatkan terhadap restrukturisasi utang
zona euro (debt swap) apapun setelah kesepakatan penghapusan besar utang
Yunani.
"Saya sangat akan mencegah pemerintah lain, masyarakat lain di Eropa
dari menempuh cara ini," Dallara, direktur pelaksana IIF yang memimpin
negosiasi sektor swasta dengan pemerintah Yunani, mengatakan kepada
televisi CNBC.
Pada Kamis, restrukturisasi utang terbesar dunia dalam sejarah telah
selesai, diterima oleh mayoritas kreditor swasta Yunani.
Tetapi itu menimbulkan pertanyaan, apakah Portugal atau Irlandia,
yang saat ini sedang menjalani dana talangan Uni Eropa-Dana Moneter
Internasional seperti Yunani, akan mengikuti langkah tersebut untuk
menurunkan biaya jasa utang mereka.
Ketika ditanya, mengapa ia akan mencegah kedua negara dari mencoba
untuk menghapuskan sebagian utang mereka, Dallara menunjuk ke proses
yang sulit dan menyakitkan dalam persyaratannya.
"Karena telah sangat menyakitkan bagi warga Yunani, untuk para
pemimpin Yunani, dan untuk zona euro secara keseluruhan: itu hanya
melemparkan awan di atas zona euro yang tergantung di sana selama
berbulan-bulan dan berbulan-bulan," katanya.
"Dan itu telah menghambat pembangunan kembali kepercayaan, yang sangat penting."
Dallara menekankan singularitas dari krisis utang negara Yunani.
"Karakteristik dan distorsi utang yang sangat unik dari ekonomi Yunani," katanya.
IIF adalah kelompok yang berbasis di Washington yang mewakili bank-bank swasta dan lembaga keuangan besar di seluruh dunia.
Sumber: Yahoo News-Antara
0 comments:
Post a Comment