Yunani sedang kesulitan memenuhi
kewajiban pelunasan hutang yang akan segera jatuh tempo. Tanpa
kesepakatan dalam waktu dekat, pemerintah tidak akan mampu bertahan.
Demikian
pendapat dari Perdana Menteri Finlandia, Jyrki Katainen hari ini.
Katainen menyoroti dua pekerjaan rumah bagi Athena, yaitu persetujuan
bersama terkait toleransi kerugian obligasi 'beracun' yang harus
diterima investor. Sedangkan tugas ke dua adalah memberlakukan program
pemangkasan yang dirancang oleh otoritas sebagai pra-syarat bail out
jilid II senilai 130 miliar euro.
Deadline
dari negosiasi kerugian obligasi 100 miliar euro adalah tanggal 13
Februari. Artinya, jika tidak tercapai maka Yunani benar-benar bangkrut
kecuali Lucas Papademos bisa menemukan keajaiban sebelum masa jatuh
tempo 20 Maret. "Jika mereka mampu melakukan reformasi struktural dan
program privatisasi, segala sesuatunya bisa lebih baik," ujar Katainen.
Ia menyerukan pihak pemerintah untuk lebih ambisius lagi memangkas
anggaran dan memperbaiki sektor pajak supaya target anggaran bisa
tercapai. "Restrukturisasi hutang swasta juga penting, tanpa itu posisi
Yunani makin terjepit," tambah Katainen.
Finlandia
berjanji untuk terus bersikap kritis sampai segala sesuatunya jelas.
Anggota Eropa lain juga tengah menanti finalisasi dari perkembangan isu
hutang negeri dewa dewi. "Solusi sudah diketahui, sekarang tidak ada
yang bisa membantu Yunani kecuali diri mereka sendiri," tutup Katainen.
Sumber: Monexnews
0 comments:
Post a Comment