Minat investor terhadap komoditi emas membaik di bulan perdana 2012. Kombinasi antara suku bunga rendah dan kondisi pasar yang tenang membuat harga meningkat perlahan.
Emas
mencatat penguatan harga bulanan terbaik sejak Agustus silam. Kemarin,
harga di pasar London terlihat di $1744 per ons dan saat ini (Kamis
pukul 12.00 WIB) berkutat di level $1745 (grafik Reuters/NYMEX). Logam
mulia ini membuktikan diri sebagai aset paling penting dan likuid di awal 2012.
Beberapa
alasan yang mendasari kinerja baik emas adalah komitmen suku bunga
rendah beberapa bank sentral negara ekonomi besar. Amerika Serikat (AS)
sudah berjanji menahan suku bunga super-rendah dekat 0% hingga 2014
mendatang. Kebijakan ini juga ditiru negara lain demi menggenjot gairah
perekonomian masing-masing. Suku bunga rendah membuat daya tarik aset dollar
berkurang, karena imbal hasilnya jadi lebih rendah. Tidak heran jika
banyak investor beralih ke emas sebagai pelarian sebelum mengambil
posisi lagi di instrumen berisiko.
Sebanyak
lebih dari 50 bank sentral dunia memangkas suku bunga acuan dalam lima
bulan terakhir. Emas benar-benar mengambil keuntungan dari tren itu.
Apalagi level harganya di akhir 2011 terbilang rendah dalam kisaran
$1560 per ons. Alhasil aksi beli gencar dilakukan oleh penggemar aset
komoditi dan investor yang membutuhkan rasa aman dari potensi gejolak di
tahun baru. Bank sentral dunia diprediksi masih akan mengoleksi emas
dalam jumlah besar dalam 12 bulan ke depan. Pembelian dalam jumlah masif
oleh otoritas moneter negara juga rentan mempersempit selisih antara
stok dan permintaan logam kuning. Artinya, harga berpeluang naik lagi
karena tingkat persediaan tidak mampu mengimbangi antusiasme [embeli.
Prospek harga makin cemerlang karena beberapa analis komoditi menyebut
biaya pengolahan emas akan naik sampai dua kali lipat dalam kurang dari
satu dasawarsa. Kombinasi alasan di atas membuat kilau emas makin
atraktif, baik dari posisi beli terkini maupun imbal hasil yang
ditawarkan.
"Emas diburu di awal tahun
karena investor membutuhkan aset yang aman dan konsisten menghasilkan,"
ujar Philip Ghanim, Vice Chairman and Managing Director of EDS
Securities. Tidak heran bila sepanjang Januari emas menguat sampai 11%
dan nyaris menjangkau level $1730 per ons. Padahal di bulan Desember
lalu, emas masih terjebak di kisaran $1550 akibat penurunan volume
permintaan dari India. Tidak dipungkiri, kebijakan suku bunga adalah
sentimen utama yang mengantarkan emas ke level tinggi baru dalam
beberapa pekan belakangan.
Sumber: Monexnews
0 comments:
Post a Comment