Kekacauan yang menumpuk di zona Eropa, serta tingkat pengangguran AS 
yang masih tertahan di level cukup tinggi ditambah lagi outlook kurang 
cerah di BRIC, seperti China dan india, para investor tampaknya 
menemukan bursa yang potensial di Asia Tenggara.
Menurut beberapa 
pakar, mereka mengatakan beberapa perusahaan multinasional seperti 
Nissan, maupun semakin banyaknya konsumen yang memiliki uang lebih untuk
 dibelanjakan, secara keseluruhan mampu menjaga pertumbuhan yang kuat di
 Asia Tenggara meskipun ekonomi global melambat, terutama di Indonesia.
Indonesia
 bulan ini diangkat oleh lembaga pemeringkat Fitch menjadi kategori 
investment grade, suatu keputusan yang diambil berdasarkan angka secara 
objektif, menurut strategis Macquarie FX  Nizam Idris.
Inflasi 
juga telah turun sekitar 4% dan 4.5%, laju inflasi ini cukup rendah 
relative dibandingkan dengan rata-rata secara historis. Pertumbuhan 
masih menanjak sekitar 6%, 6,5%, bahkan bisa saja lebih baik. Namun 
memang secara keseluruhan fundamental sangat supportif terhadap upgrade 
Indonesia.
Hasil polling terhadap para analis yang diambil oleh 
Reuters, kebanyakan analis melihat ekonomi ASEAN berkembang lebih pesat 
dibanding zona Eropa maupun AS, kondisi ini mencerminkan kinerja yang 
bagus baik pada saham dan obliasi Asia Tenggara di 2012, menurut Ekonom Barclays Capital, Rahul Bajoria.
Filipina,
 memang masih memungkinkan mendapatkan rating positif, namun tidak 
berimbas terlalu besar pada market. Yang terutama fixed income markets 
seharusnya masih stabil namun Indonesia memiliki potensial menghasilkan 
kinerja diatas rata-rata di jangka pendek ini.
Prospek ini 
tentunya tidak dihiraukan oleh para investor, bagaimanapun juga indeks 
saham Indonesia dan Filipina telah memiliki kinerja cemerlang di market 
Asia Pasifik sepanjang 2011, apalagi biaya pinjaman di kedua negara 
Asean tersebut jatuh lebih rendah dibanding Italia yang memiliki 
peringkat kredit lebih tinggi.
Tantangannya adalah, di Indonesia 
masih banyak jalanan yang rusak, pelabuhan yang kurang tertara serta 
minimnya listrik di beberapa daerah. Selain itu di kedua negara tersebut
 masih harus mengontrol korupsi yang terjadi didalam negeri. Namun 
secara keseluruhan ekspektasinya maish positif, dengan kemungkinan upgrade rating
 lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi solid, keuntungan faktor demografis 
menjadikan negara Asia tenggara seperti Indonesia lebih menjanjikan.
Dari: Berbagai Sumber 

 

 

0 comments:
Post a Comment