Jakarta
Tokyo
London
New York
Sydney
Latest News :

Minyak Menuju ke Kenaikan Mingguan Pertama di Tiga Pekan

January 29, 2012

Minyak menuju ke kenaikan mingguan pertama di tiga terakhir diperdagangkan mendekati level atas dalam satu pekan tinggi di New York di tengah sinyalemen pemulihan ekonomi di AS.

Minyak berjangka diperdagangkan tipis setelah naik untuk hari kedua di sesi kemarin. Pesanan barang tahan lama AS meningkat melampaui perkiraan di Desember, data Departemen Perdagangan kemarin menunjukkan, sementara laporan pekan ini menunjukkan permintaan bensin meningkat tajam di lebih dari dua bulan terakhir.

Minyak mentah untuk pengiriman Maret naik 21 sen di level $99,91 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada perdagangan pagi di London. Kemarin, kontrak naik 30 sen menjadi $99,70, penutupan tertinggi sejak 19 Januari. Minyak telah menguat 1,5 persen di pekan ini dan 17 persen pada tahun ini.

Minyak Brent pengiriman Maret di yang berbasis ICE Futures Europe Exchange di London berada di level $111,13 per barel, naik 34 sen. Kontrak acuan Eropa memeiliki seleish sebesar $11,22 terhadap minyak West Texas Intermediate.

Pesanan barang tahan lama AS meningkat 3 persen setelah kenaikan 4,3 persen di bulan sebelumnya, kenaikan back-to-back terbesar di hampir setahun, berdasarkan laporan Departemen Perdagangan kemarin di Washington.

Konsumsi bahan bakar meningkat 7,5 persen menjadi 19,2 juta barel per hari pada pekan hingga 20 Januari, kenaikan terbesar sejak 4 November, berdasarkan laporan Departemen Energi yang dirilis pada 25 Januari kemarin.

Kenaikan minyak di pekan ini terjadi di tengah kekhawatiran sanksi Uni Eropa terhadap Iran yang akan menghentikan pasokan. Menteri luar negeri Uni Eropa sepakat pada 23 Januari kemarin melarang impor minyak dari negara Teluk Persia tersebut terhitung mulai 1 Juli untuk menekan negara tersebut atas program nuklirnya.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan negaranya bersedia untuk kembali melakukan pembicaraan tentang rencana nuklirnya dan menuduh negara-negara Barat menghindari diskusi.

Iran telah mengancam akan menutup Selat Hormuz sebagao balasan terhadap embargo. Selat tersebut merupakan rute transit utama untuk sekitar seperlima dari minyak mentah dunia, menurut Departemen Energi AS.




Sumber: Financeroll
Share this Article on :

0 comments:

Post a Comment

Latest News

 

© Copyright KABAR MARKET 2011 | Powered by Blogger.com.