Kebanyakan valuta Asia mengawali perdagangan pekan ini, Senin (9/1) dengan mencatat penurunan.
Pelaku pasar melakukan aksi tutup posisi short atas dolar karena greenback secara teknis memasuki teritori jenuh jual.
Dalam jangka pendek, mata uang regional diperkirakan akan terus tertekan karena kecemasan terhadap krisis utang kawasan euro yang kembali menggema.
Meskipun prospeknya kelabu, ada juga analis yang melihat potensi penguatan mata uang Asia karena adanya alokasi dana baru untuk diinvestasikan tahun ini oleh para hedge fund,melihat fundamental fiskal dan ekonomi yang kuat di kawasan.
Spekulan antar bank menutup posisi short dolar atas ringgit dalam perdagangan sepi di tengah melemahnya euro dan dolar Singapura.
Sejumlah pelaku pasar khawatir bank sentral Malaysia akan melakukan intervensi pada level 3,1700 tapi dealer tidak melihat adanya aksi tersebut.
Baht melemah atas dolar akibat penjualan yang dilakukan investor asing asing, terkait dengan outflow dividen.
Bank lokal dan asing di Bangkok juga melepas baht sebagai imbas kenaikan dolar AS atas dolar Singapura.
Nilai tukar rupiah juga jatuh, karena kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global akibat terimbas krisis utang Eropa.
Pada awal perdagangan, rupiah berada pada level 9.090.
Sentimen perlambatan ekonomi global menyebabkan surutnya permintaan aset negara berkembang. Harga obligasi tercatat melemah untuk hari yang keempat. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, yield obligasi pemerintah yang jatuh tempo Mei 2022 naik tiga basis poin ke level 6,24%, sore ini.
Pada pukul 10.00 WIB, rupiah melemah ke posisi 9.175.
Di sisi lain, pekan lalu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Sarwono menyebutkan, ada ruang bagi bank sentral untuk kembali memangkas suku bunga jika dibutuhkan.
Pada tengah hari, rupiah berada di level 9.150.
Namun, mayoritas ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, bank sentral akan mempertahankan bunga acuan di level 6% pada pertemuan pekan ini.
Sepanjang sore, rupiah bergerak pada kisaran 9.175 - 9.180.
IHSG menguat 19,657 poin (0,50%) ke level 3.889,072.
Rupiah ditutup 9.140 per dolar AS Senin, turun dari 9.090 Jumat.
Kurs terakhir berbagai mata uang Asia terhadap dolar AS, tercatat sebagai berikut:
Dolar Singapura: 1,2973 per dolar AS, turun dari 1,2923
Dolar Taiwan: 30,190 naik dari 30,221
Won Korea: 1.160,45, naik dari 1.162,70
Baht Thailand: 31,75, turun dari 31,60
Peso Pilipina 44,08, naik dari 44,13
Rupee India: 52,65 naik dari 52,80
Ringgit Malaysia: 3,1520, turun dari 3,1450
Yuan China: 6,3144, turun dari 6,3089.
Di Tokio, pasar secara resmi tutup, namun pada bagian lain Asia, dolar bertahan terhadap yen di level 76,94 yen, masih di atas 76,30, titik terendah dua bulan terakhir, yang terjadi pekan lalu.
Pergerakan dolar/yen belakangan ini terjerat pada kisaran sempit karena faktor yang sama yang mewarnai perdagangan dalam beberapa waktu terakhir.
Dolar sulit naik secara signifikan karena adanya tawaran jual dari eksportir pada tingkat yang lebih tinggi.
Sementara yen juga tidak dapat naik dalam kisaran besar karena kekhawatiran pasar terhadap intervensi dari otoritas moneter yang tak ingin melihat penguatan yen berlebihan.
Dolar AS terakhir tercatat 76,94 yen, turun dari 77,96 sebelumnya.
Di London, euro merangkak naik dari titik terburuknya dalam 16 bulan terakhir atas dolar seiring ramainya pelaku pasar melakukan short-covering mata uang tunggal Eropa itu.
Tapi, kenaikan euro kali ini diragukan dapat bertahan lama karena masalah utang zona euro dan prospek ekonominya membuat pasar tetap bearish.
Pelaku pasar menunggu hasil pertemuan pemimpin Prancis dan Jerman yang akan membiacarakan cara meningkatkan pertumbuhan dan melakukan finalisasi detail kesepakatan meningkatkan kordinasi fiskal di blok euro.
Sentimen tertekan hebat ketika majalah Jerman Der Spiegel melaporkan IMF mulai kehilangan kepercayaan terhadap kemampuan Yunani mengatasi masalah keuangannya.
Kurs dolar AS terhadap valuta- valuta utama lainnya dapat dicatat sebagai berikut:
Yen Jepang: 76,81 per dolar AS, turun dari 76,98
Franc Swiss: 0,9522, turun dari 0,9548
Dolar Kanada:1,0289, naik dari 1,0271.
Sterling terhadap dolar AS: 1,5439, naik dari 1,5433
Euro terhadap dolar AS: 1,2755, naik dari 1,2720.
HARGA EMAS
Di Comex New York, harga bervariasi pada pembukaan perdagangan hari Senin.
Kontrak Februari diperdagangkan pada level $1.615,50 per ounce, turun $1,30 dari sebelumnya.
Harga spot pada jam 13.05 GMT (20.05 WIB) tercatat $1.617,60, bertambah $1,00 dari sebelumnya.
Di London, emas bertahan seiring melunaknya dolar atas euro yang meredakan tekanan jual terhadap emas.
Perdagangan berlangsung penuh kehati-hatian jelang pertemuan pemimpin Jerman dan Prancis dalam pembahasan masalah zona euro.
Fund manager memangkas posisi long pada futures dan opsi emas untuk ke tiga minggu secara berturut-turut bersamaan dengan turunnya harga.
Posisi long emas secara net saat ini berada di titik terendah dalam dua tahun terakhir.
Pada 11.10 GMT (18.10 WIB), harga emas tercatat $1.617,29 per ounce, tidak jauh beda dari $1.616,98 pada fixing sebelumnya.
Harga perak tercatat $28,88 per ounce, naik 0,7% dari sebelumnya.
Di Asia, harga mengingsut turun setelah pasar kehilangan momentum yang mendorong kenaikan pasaran emas hingga 3% pekan lalu bersamaan dengan menguatnya dolar.
Setelah pekan lalu tidak terpengaruh dengan kenaikan dolar, emas akhirnya takluk pada mata uang AS yang menguat hingga tingkat tertinggi dalam 16 bulan terakhir terhadap sekeranjang mata uang utama dunia.
"Tren pelemahan melanda sektor komoditas karena kenaikan dolar memainkan peran dalam menekan minat investasi," kata Nick Trevethan dari ANZ di Singapura.
Meningkatnya kecemasan terhadap krisis utang zona euro turut menekan emas.
Di Singapura, spot terakhir tercatat $1.613,70 per ounce, turun $3,28 dari penutupan sebelumnya di New York.
Di Tokio, pasar libur
Di Hong Kong, harga emas pada 08.25 GMT (15.25 WIB) Senin tercatat $1.622,50 per ounce, naik dari $1.621,20 Jumat.
Dalam jangka pendek, mata uang regional diperkirakan akan terus tertekan karena kecemasan terhadap krisis utang kawasan euro yang kembali menggema.
Meskipun prospeknya kelabu, ada juga analis yang melihat potensi penguatan mata uang Asia karena adanya alokasi dana baru untuk diinvestasikan tahun ini oleh para hedge fund,melihat fundamental fiskal dan ekonomi yang kuat di kawasan.
Spekulan antar bank menutup posisi short dolar atas ringgit dalam perdagangan sepi di tengah melemahnya euro dan dolar Singapura.
Sejumlah pelaku pasar khawatir bank sentral Malaysia akan melakukan intervensi pada level 3,1700 tapi dealer tidak melihat adanya aksi tersebut.
Baht melemah atas dolar akibat penjualan yang dilakukan investor asing asing, terkait dengan outflow dividen.
Bank lokal dan asing di Bangkok juga melepas baht sebagai imbas kenaikan dolar AS atas dolar Singapura.
Nilai tukar rupiah juga jatuh, karena kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global akibat terimbas krisis utang Eropa.
Pada awal perdagangan, rupiah berada pada level 9.090.
Sentimen perlambatan ekonomi global menyebabkan surutnya permintaan aset negara berkembang. Harga obligasi tercatat melemah untuk hari yang keempat. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, yield obligasi pemerintah yang jatuh tempo Mei 2022 naik tiga basis poin ke level 6,24%, sore ini.
Pada pukul 10.00 WIB, rupiah melemah ke posisi 9.175.
Di sisi lain, pekan lalu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Sarwono menyebutkan, ada ruang bagi bank sentral untuk kembali memangkas suku bunga jika dibutuhkan.
Pada tengah hari, rupiah berada di level 9.150.
Namun, mayoritas ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, bank sentral akan mempertahankan bunga acuan di level 6% pada pertemuan pekan ini.
Sepanjang sore, rupiah bergerak pada kisaran 9.175 - 9.180.
IHSG menguat 19,657 poin (0,50%) ke level 3.889,072.
Rupiah ditutup 9.140 per dolar AS Senin, turun dari 9.090 Jumat.
Kurs terakhir berbagai mata uang Asia terhadap dolar AS, tercatat sebagai berikut:
Dolar Singapura: 1,2973 per dolar AS, turun dari 1,2923
Dolar Taiwan: 30,190 naik dari 30,221
Won Korea: 1.160,45, naik dari 1.162,70
Baht Thailand: 31,75, turun dari 31,60
Peso Pilipina 44,08, naik dari 44,13
Rupee India: 52,65 naik dari 52,80
Ringgit Malaysia: 3,1520, turun dari 3,1450
Yuan China: 6,3144, turun dari 6,3089.
Di Tokio, pasar secara resmi tutup, namun pada bagian lain Asia, dolar bertahan terhadap yen di level 76,94 yen, masih di atas 76,30, titik terendah dua bulan terakhir, yang terjadi pekan lalu.
Pergerakan dolar/yen belakangan ini terjerat pada kisaran sempit karena faktor yang sama yang mewarnai perdagangan dalam beberapa waktu terakhir.
Dolar sulit naik secara signifikan karena adanya tawaran jual dari eksportir pada tingkat yang lebih tinggi.
Sementara yen juga tidak dapat naik dalam kisaran besar karena kekhawatiran pasar terhadap intervensi dari otoritas moneter yang tak ingin melihat penguatan yen berlebihan.
Dolar AS terakhir tercatat 76,94 yen, turun dari 77,96 sebelumnya.
Di London, euro merangkak naik dari titik terburuknya dalam 16 bulan terakhir atas dolar seiring ramainya pelaku pasar melakukan short-covering mata uang tunggal Eropa itu.
Tapi, kenaikan euro kali ini diragukan dapat bertahan lama karena masalah utang zona euro dan prospek ekonominya membuat pasar tetap bearish.
Pelaku pasar menunggu hasil pertemuan pemimpin Prancis dan Jerman yang akan membiacarakan cara meningkatkan pertumbuhan dan melakukan finalisasi detail kesepakatan meningkatkan kordinasi fiskal di blok euro.
Sentimen tertekan hebat ketika majalah Jerman Der Spiegel melaporkan IMF mulai kehilangan kepercayaan terhadap kemampuan Yunani mengatasi masalah keuangannya.
Kurs dolar AS terhadap valuta- valuta utama lainnya dapat dicatat sebagai berikut:
Yen Jepang: 76,81 per dolar AS, turun dari 76,98
Franc Swiss: 0,9522, turun dari 0,9548
Dolar Kanada:1,0289, naik dari 1,0271.
Sterling terhadap dolar AS: 1,5439, naik dari 1,5433
Euro terhadap dolar AS: 1,2755, naik dari 1,2720.
HARGA EMAS
Di Comex New York, harga bervariasi pada pembukaan perdagangan hari Senin.
Kontrak Februari diperdagangkan pada level $1.615,50 per ounce, turun $1,30 dari sebelumnya.
Harga spot pada jam 13.05 GMT (20.05 WIB) tercatat $1.617,60, bertambah $1,00 dari sebelumnya.
Di London, emas bertahan seiring melunaknya dolar atas euro yang meredakan tekanan jual terhadap emas.
Perdagangan berlangsung penuh kehati-hatian jelang pertemuan pemimpin Jerman dan Prancis dalam pembahasan masalah zona euro.
Fund manager memangkas posisi long pada futures dan opsi emas untuk ke tiga minggu secara berturut-turut bersamaan dengan turunnya harga.
Posisi long emas secara net saat ini berada di titik terendah dalam dua tahun terakhir.
Pada 11.10 GMT (18.10 WIB), harga emas tercatat $1.617,29 per ounce, tidak jauh beda dari $1.616,98 pada fixing sebelumnya.
Harga perak tercatat $28,88 per ounce, naik 0,7% dari sebelumnya.
Di Asia, harga mengingsut turun setelah pasar kehilangan momentum yang mendorong kenaikan pasaran emas hingga 3% pekan lalu bersamaan dengan menguatnya dolar.
Setelah pekan lalu tidak terpengaruh dengan kenaikan dolar, emas akhirnya takluk pada mata uang AS yang menguat hingga tingkat tertinggi dalam 16 bulan terakhir terhadap sekeranjang mata uang utama dunia.
"Tren pelemahan melanda sektor komoditas karena kenaikan dolar memainkan peran dalam menekan minat investasi," kata Nick Trevethan dari ANZ di Singapura.
Meningkatnya kecemasan terhadap krisis utang zona euro turut menekan emas.
Di Singapura, spot terakhir tercatat $1.613,70 per ounce, turun $3,28 dari penutupan sebelumnya di New York.
Di Tokio, pasar libur
Di Hong Kong, harga emas pada 08.25 GMT (15.25 WIB) Senin tercatat $1.622,50 per ounce, naik dari $1.621,20 Jumat.
Sumber: Harian Analisa
0 comments:
Post a Comment