"Peristiwa-peristiwa yang terjadi
baru-baru ini dengan jelas menunjukkan bahwa perekonomian global masih
tetap rentan, dan bahwa pekerjaan penting tetap harus diselesaikan demi
memastikan pemulihan dan mencegah krisis di masa depan. IMF
harus mengadaptasi tantangan baru dan memastikan dirinya memiliki
instrumen yang tepat untuk menilai dan mengurangi resiko pada stabilitas
global dan, saat usaha pencegahan krisis tidaklah cukup, memiliki
instrumen yang tepat untuk memulihkan kepercayaan," kata Managing
Director Dominique Strauss-Khan.
Program kerja memandang IMF akan memperdalam kebijakan dialognya dengan negara-negara anggota, sebagai tambahan pada analisa reguler ekonomi global dan kondisi keuangan dalam World Economic Outlook dan The Global Financial Stability Report.
Program kerja memandang IMF akan memperdalam kebijakan dialognya dengan negara-negara anggota, sebagai tambahan pada analisa reguler ekonomi global dan kondisi keuangan dalam World Economic Outlook dan The Global Financial Stability Report.
Pada awalnya IMF akan menyempurnakan
kemampuannya untuk mengindentifikasikan kerentanan-kerentanan setiap
negara, menggambarkan pelajaran dari respon terhadap krisis keuangan
baru-baru ini, dan memeriksa masalah yang berkaitan dengan kelanjutan
fiskal jangka-panjang suatu negara. Sebagai tambahan, IMF akan terus
mendukung Mutual Assesment Process G-20.
Berkenaan dengan arsitektur peraturan
pasar keuangan, program kerja memandang bahwa Dewan Eksekutif akan
mendiskusikan implikasi dari inisiatif peraturan keuangan diseluruh
negri, begitu juga dengan opsi kontribusi sektor keuangan yang adil dan
substansial untuk menutupi beban yang terkait dengan intervensi
pemerintah untuk memperbaiki sistem perbankan.
Dalam periode ke depannya, negara-negara
berpendapatan rendah (NBR) akan tetap menjadi prioritas bagi Dewan. IMF
diharapkan untuk mengambarkan sketsa kerangka kerja untuk menganalisa
bagaimana guncangan dapat berubah menjadi kerentanan dalam beragam
sektor di dalam NBR dan menerbitkan pembelajaran strategi jalan keluar
dan kebijakan pasca-krisis bagi NBR.
IMF mengatakan masih tertinggal pekerjaan penting yang perlu diselesaikan untuk menyelesaikan review kuotanya
sebelum Januari 2011, dan program kerjanya memandang diskusi beragam
aspek reformasi pemerintahan dan kuota selama musim panas. Laporan
status akan dikeluarkan sebelum Pertemuan Tahunan dalam Oktober 2010.
Meningkatkan kualitas dan efektivitas pengawasan akan tetap menjadi hal yang sentral atas mandat review IMF. Dalam konteks ini, laporan spillover, yang mana akan mencangkup semua negara berekonomi besar (Cina, Zona Euro, Jepang, United Kingdom, Amerika Serikat), direncanakan untuk jangka waktu 18-24 bulan ke depan.
Dewan ini akan mempertimbangkan beragam pilihan untuk memperkuat toolkit
pencegahan krisis IMF, termasuk peningkatan bagi Flexible Credit Line,
dan akan terus mendiskusikan pilihan untuk mempromosikan stabilitas
jangka panjang dan fungsi sejatinya sistem moneter internasional.
Sumber: International Business Times
0 comments:
Post a Comment