Harga emas membumbung tinggi, mencapai puncak tertinggi dalam enam
minggu terakhir setelah Euro menguat kembali atas Dolar AS dan
harga-harga komoditi lainnya juga naik. Kenaikan
ini melanjutkan kenaikan sebelumnya atas dorongan kepercayaan investor
ditengah tren kenaikan dalam tiga pekan secara beruntun yang terjadi
untuk pertama kalinya sejak bulan November silam.
Harga emas naik sekitar 7.0 persen sejak akhir Desember, namun
sebagian analis mengingatkan bahwa harga logam ini dapat kehilangan
kendali jika banyak berita buruk menerpa pasar khususnya berkenaan
dengan Zona Euro sehingga memperlemah Euro atas Dolar AS.
Harga emas dipasar Spot naik sebesar 1.1 persen ke harga $1,675.99
per ons. setelah sempat mencapai $1,677.10. Sementara untuk emas
berjangka dengan kontrak bulan Februari mencapai harga $1,676.3 atau
naik $12.5 per ons.
Dalam jangka pendek, nampaknya Emas masih akan melanjutkan
kenaikannya ditengah suasana kondusif perdagangan komoditi. Tak heran
apabila harga $1,700 akan terlihat dalam jangwa waktu dekat ini sebelum
akhirnya pasar melakukan konsolidasi.
Euro sendiri saat ini diperdagangkan pada level tertinggi dalam tiga
pekan ini terhadap Dolar AS pada perdagangan Senin (23/01) atas
kepercayaan investor terhadap proses perbaikan ekonomi yang terjadi di
Yunani. Jerma dan Prancis memang pada hari ini menekankan terjadinya
kesepakatan antara pemerintah Yunani dan kreditor swasta untuk
menyelesaikan krisis hutang di Negara tersebut pada tingkat yang
berkelanjutan dan menyatakan bahwa mereka masih akan berkomitmen untuk
memberikan dana talangan baru jika diperlukan setidaknya pada bulan
Maret yang akan datang untuk menghindari kegagalan pembayaran hutang.
Harga komoditi naik seperti minyak mentah yang naik lebih dari $1 per
barel dan Tembaga yang naik 1.7 persen. Harga saham di bursa AS memang
tidak banyak beranjak setelah mereka membukukan kenaikan perdagangan
dalam sepekan setelah ekonomi AS menunjukkan kondisi yang membaik.
Sumber: Financeroll
0 comments:
Post a Comment