Sebelum lahirnya uang, emas sudah sejak lama
dijadikan sebagai barang pembanding dan nilai tukar untuk berbagai
keperluan manusia. Sifatnya yang tahan karat, tidak mudah terurai, dan
langkah menjadikan bahan tambang yang satu ini dikenal sebagai barang
tambang istimewa. Bersama dengan perak dan platina, emas dikenal
sebagai golongan logam mulia. Bahkan meskipun bersama dengan perak dan
platina, emas tetap yang diutamakan.
Dalam perkembangan ekonomi modern, pada mulanya banyak bank sentral
negara-negara menjamin nilai tukar mata uangnya dengan emas. Maksudnya
begini: seperti kita ketahui bersama bahwa uang modern tidak lagi dibuat
dari emas melainkan dari kertas. Dengan demikian sebenarnya nilai
intrinsiknya (nilai yang sesungguhnya) bisa dikatakan sangat murah atau
hampir tidak ada. Bayangkan pada saat beberapa puluh tahun silam,
dimana saat negara-negara berkembang baru saja merdeka dan
masing-masing mendirikan bank sentral. Kemudian bank-bank sentral
tersebut mengeluarkan uang kertas sebagai alat tukar dapat membuka
keraguan pada masyarakat apakah benar uang tersebut sama berharganya
dengan barang yang lain yang memang memiliki nilai intrinsik yang tinggi
atau jangan-jangan setelah mereka menukar semua barang berharga mereka
menjadi uang kertas tersebut ternyata tidak berharga atau nilainya
menguap.
Nah sebagai cara menjaminnya, pemerintah pada masa itu umumnya
berani mengklaim bahwa uang kertas yang dikeluarkan mereka dijamin oleh
cadangan emas yang dimiliki negara. Artinya bila masyarakat merasa tidak
yakin dengan uang yang dikeluarkan bank sentral, mereka dapat saja
menukarkannya kembali dengan emas. Dengan cara inilah masyarakat dunia
mula-mula mempercayai uang kertas tiap-tiap negara sebagai alat tukar
yang sah.
Berjalan dengan waktu dan terbentuknya peradaban modern, bank sentral berangsur-angsur tidak lagi menjamin uang kertas yang mereka keluarkan dengan emas dan menjadikan emas justru sebagai salah satu komoditas perdagangan seperti layaknya barang-barang lain diluar sana. Ini dikarenakan kepercayaan publik telah jauh lebih baik terhadap pemerintahnya. Sekedar informasi, Bank Indonesia juga pernah kok menjamin Rupiah yang mereka keluarkan dengan emas pada awal-awal kemerdekaan Indonesia.
Pada zaman dimana komoditas pertambangan diperdagangkan di bursa seperti saat ini, emas juga dijadikan salah satu komoditas utama yang diperdagangkan bersama dengan komoditas lainnya seperti minyak bumi, kapas, gandum, susu dan banyak lainnya. Di Indonesia sendiri memiiliki Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang mungkin saat artikel ini ditulis belum terlalu dikenal perdagangan berjangkanya, namun masyarakat luar negeri sudah sangat terbiasa dengan perdagangan berjangka komoditi.
Karena website ini adalah membahas tentang forex, artikel emas ini kami kaitkan dengan forex. Nah, sekarang silahkan simak pertanyaan berikut ini: Apakah Anda pernah berpikir bahwa kalau seandainya naik turunnya harga emas akan berpengaruh terhadap pasar forex? Misalnya jika harga emas melemah maka USD (mata uang untuk negara AS) akan menguat. Atau jika harga emas menguat mata uang AUD (mata uang negara Australia) dan NZD (mata uang negara Selandia Baru) akan ikut menguat. Sebenarnya bagaimana analisanya sehingga pergerakan harga emas juga mempengaruhi pasar forex. Nah di sini saya akan membahas beberapa analisa yang ada yang menghubungkan emas dan pasar forex.
Pelajaran I : Jika USD melemah maka harga emas cenderung naik (menguat), hukum sebaliknya pun berlaku.
Perhatikan kata “cenderung” saudara sebab memang tidak selamanya demikian. Baik, sekarang kita bahas sebab dan alasannya. Ada 2 penyebab jika USD melemah maka harga emas cenderung menguat. Pertama, karena jatuhnya mata uang USD akan membuat harga emas menjadi lebih murah dalam mata uang lain sehingga berakhir pada peningkatan permintaan akan emas. Peningkatan permintaan inilah yang memicu menguatnya nilai emas. Kedua, apabila nilai USD melemah ini akan mendorong para investor untuk mencari instrumen investasi lain di luar USD (karena sedang melemah). Nah, dalam hal ini emas merupakan salah satu instrumen investasi yang paling diminati di dunia. Alhasil permintaan terhadap emas pun meningkat sehingga harganya pun cenderung melambung ke atas.
Pelajaran II : Jika harga emas naik, maka AUD dan NZD cenderung ikut naik (menguat), demikian pula sebaliknya.
Betul! Bagi anda yang sudah tau pasti sudah mengangguk-angguk. Autralia dan Selandia Baru merupakan negara penghasil emas (produsen emas). Nah, otomatis apabila harga emas naik, AUD dan NZD pun akan cenderung naik. Contoh pengimplementasiaanya dalam forex adalah apabila emas naik, maka pasangan NZD/JPY (mata uang Selandia Baru terhadap mata uang Jepang) dan AUD/JPY (mata uang Australia terhadap mata uang Jepang) cenderung naik.
Berjalan dengan waktu dan terbentuknya peradaban modern, bank sentral berangsur-angsur tidak lagi menjamin uang kertas yang mereka keluarkan dengan emas dan menjadikan emas justru sebagai salah satu komoditas perdagangan seperti layaknya barang-barang lain diluar sana. Ini dikarenakan kepercayaan publik telah jauh lebih baik terhadap pemerintahnya. Sekedar informasi, Bank Indonesia juga pernah kok menjamin Rupiah yang mereka keluarkan dengan emas pada awal-awal kemerdekaan Indonesia.
Pada zaman dimana komoditas pertambangan diperdagangkan di bursa seperti saat ini, emas juga dijadikan salah satu komoditas utama yang diperdagangkan bersama dengan komoditas lainnya seperti minyak bumi, kapas, gandum, susu dan banyak lainnya. Di Indonesia sendiri memiiliki Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang mungkin saat artikel ini ditulis belum terlalu dikenal perdagangan berjangkanya, namun masyarakat luar negeri sudah sangat terbiasa dengan perdagangan berjangka komoditi.
Karena website ini adalah membahas tentang forex, artikel emas ini kami kaitkan dengan forex. Nah, sekarang silahkan simak pertanyaan berikut ini: Apakah Anda pernah berpikir bahwa kalau seandainya naik turunnya harga emas akan berpengaruh terhadap pasar forex? Misalnya jika harga emas melemah maka USD (mata uang untuk negara AS) akan menguat. Atau jika harga emas menguat mata uang AUD (mata uang negara Australia) dan NZD (mata uang negara Selandia Baru) akan ikut menguat. Sebenarnya bagaimana analisanya sehingga pergerakan harga emas juga mempengaruhi pasar forex. Nah di sini saya akan membahas beberapa analisa yang ada yang menghubungkan emas dan pasar forex.
Pelajaran I : Jika USD melemah maka harga emas cenderung naik (menguat), hukum sebaliknya pun berlaku.
Perhatikan kata “cenderung” saudara sebab memang tidak selamanya demikian. Baik, sekarang kita bahas sebab dan alasannya. Ada 2 penyebab jika USD melemah maka harga emas cenderung menguat. Pertama, karena jatuhnya mata uang USD akan membuat harga emas menjadi lebih murah dalam mata uang lain sehingga berakhir pada peningkatan permintaan akan emas. Peningkatan permintaan inilah yang memicu menguatnya nilai emas. Kedua, apabila nilai USD melemah ini akan mendorong para investor untuk mencari instrumen investasi lain di luar USD (karena sedang melemah). Nah, dalam hal ini emas merupakan salah satu instrumen investasi yang paling diminati di dunia. Alhasil permintaan terhadap emas pun meningkat sehingga harganya pun cenderung melambung ke atas.
Pelajaran II : Jika harga emas naik, maka AUD dan NZD cenderung ikut naik (menguat), demikian pula sebaliknya.
Betul! Bagi anda yang sudah tau pasti sudah mengangguk-angguk. Autralia dan Selandia Baru merupakan negara penghasil emas (produsen emas). Nah, otomatis apabila harga emas naik, AUD dan NZD pun akan cenderung naik. Contoh pengimplementasiaanya dalam forex adalah apabila emas naik, maka pasangan NZD/JPY (mata uang Selandia Baru terhadap mata uang Jepang) dan AUD/JPY (mata uang Australia terhadap mata uang Jepang) cenderung naik.
0 comments:
Post a Comment