Kontrak emas berjangka melonjak naik, tertinggi dalam 10 minggu.
Salah satunya karena Iran memproduksi bahan bakar nuklir pertamanya.
Kini, harga emas berjangka berhasil menembus angka 1.600 dollar AS dan
diperkirakan bisa mencapai 1.800 dollar AS untuk tahun ini. Emas
berjangka untuk pengantaran Februari naik 2,2 persen menjadi 1.600,50
dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada pukul
1:38 PM di Comex, New York, Selasa (3/1/2012) waktu setempat. Ini
perolehan terbesar untuk kontrak yang paling aktif sejak 25 Oktober
2011.
"Ketakutan perdagangan telah kembali karena Iran," ujar Adam
Klopfenstein, ahli strategis pasar Archer Financial Services Inc di
Chicago, dalam wawancara telepon dengan Bloomberg.
Pasalnya,
Senin (2/1/2012), Kantor Berita Pelajar Iran melaporkan, bahan bakar
buatan lokal telah dimasukkan dalam inti atom reaktor riset Teheran
setelah diuji kinerjanya.
Naiknya harga emas berjangka juga
disebabkan oleh melemahnya dollar AS seiring dengan ekspansi manufaktur
global. Kondisi dollar AS ini memicu permintaan komoditas bahan mentah
yang dianggap sebagai aset berisiko. "Kami juga melihat pembelian di
antara komoditas karena melemahnya dollar AS," tambah Klopfenstein.
Untuk
tahun ini, Blackstone Group LP's, Byron Wien, memperkirakan emas
berjangka akan mengalami kenaikan harga sebesar 15 persen pada 2012
menjadi 1.800 dollar AS per troy ounce. Tahun lalu, Blackstone
Group LP's bisa memprediksi perolehan keuntungan emas secara tepat. Di
mana emas berhasil mengalami kenaikan panjang (rally) sebesar
10 persen tahun 2011 sehingga mencapai keuntungan selama 11 tahun
berturut-turut. "Kebijakan moneter yang akomodatif di seluruh negara
maju menyebabkan migrasi baru ke aset yang keras oleh investor individu
dan dana kekayaan sovereign," sebut Wien Blackstone dalam laporannya, Selasa waktu setempat.
Sumber: Bloomberg
0 comments:
Post a Comment