Sentimen negatif belum akan pudar di
tahun 2012, terutama menyangkut kelanjutan krisis Eropa. Namun idealnya
Wall Street bisa memupuk penguatan dibanding apa yang diraih akhir tahun
lalu.
Ahli investasi
dan manajer keuangan sepakat bahwa S&P500 tahun ini akan menguat
sekitar 7% (survei CNN). Padahal tahun kemarin indeks utama Amerika
Serikat (AS) menyusut 0.003% (rasio penurunan terkecil Wall Street dalam
sejarah). "Selama ekspektasi pasar tidak terpecah, indeks bisa mencatat penguatan tahun ini," ujar Adrian
Day, President Perusahaan Investasi Adrian Day Asset Management.
Prediksi Day sejalan dengan hasil survei CNN, Ia menaruh target level
1,350 untuk indeks S&P. Meski demikian, untuk mencapai target
tersebut dibutuhkan upaya perbaikan ekonomi baik di Amerika maupun
Eropa. Hingga pemulihan konkrit terlihat di dua benua, volatilitas masih
tetap eksis di pasar saham.
Ada pula
pelaku pasar yang pesimis dengan kinerja bursa New York, terkait kinerja
ekonomi global. "Kami melihat perlambatan ekonomi di tahun 2012," ujar
Mark Luschini, Chief Investment Strategist di Janney Montgomery Scott.
Asumsinya mengacu pada ramalan Organization for Economic Cooperation and
Development, yang melihat perlambatan global ke sekitar 1,6% di tahun
2012. Kisaran pertumbuhan tersebut lebih rendah dibanding growth
tahun lalu (1,9%) dan pertumbuhan 2010, yang mencapai 3%. Atas dasar
itu, Luschini memperkirakan S&P500 akan mengakhiri 2012 tidak jauh
dari level di awal tahun ini.
"Resesi
Eropa serta perlambatan AS dan China akan membebani kinerja pasar
saham," ulas Luschini. Sebagai catatan, salah satu sentimen besar datang
dari pemilihan umum presiden AS yang diselenggarakan beberapa bulan
lagi. Seraya menanti kepastian dari berbagai belahan dunia, investor
cenderung menahan posisi pada aset berisiko. "Terlalu banyak faktor
tidak terduga tahun ini," ujar Kim Caughey Forrest, Analis Saham Senior
Fort Pitt Capital Group. Ia melihat ada dua kemungkinan bagi indeks
dalam pergerakannya tahun ini, turun sampai 20% atau menguat sampai 17%.
Meski terdengar cukup ekstrim, pembuktiannya baru bisa dilihat pada
Desember mendatang. Sekarang semua tergantung investor, sejauh mana
pemodal mau memainkan dana berlandaskan pada rangkaian sentimen di atas.
Dari: Berbagai Sumber
0 comments:
Post a Comment