Jakarta
Tokyo
London
New York
Sydney
Latest News :

Skenario Terburuk Eropa jika Yunani Bangkrut

January 22, 2012

Negosiasi antara pihak kreditur dan pemerintah Yunani akhir pekan lalu mengalami deadlock. Tidak ditemukan kesepakatan tentang solusi terbaik dari penurunan kualitas obligasi Yunani. 
Pihak investor enggan menerima pemangkasan nilai aset mereka dalam jumlah sebegitu besar. Sementara Yunani sulit memberi penawaran lebih lanjut karena Athena memang sedang kesulitan dana segar. Stagnasi dalam proses tawar menawar makin memperkuat kecemasan bahwa Yunani terpaksa dinyatakan bangkrut (default) tahun ini. Jika Yunani akhirnya divonis default, apa skenario terburuk yang bisa terjadi di Eropa?
1. Bank Yunani akan di-nasionalisasi

Bank-bank Yunani memiliki aset obligasi negerinya dalam jumlah besar. Sebuah default (gagal bayar) akan menggerus nilai investasi perbankan sehingga bank harus mencari sumber pendanaan baru. Nasabah pasti kehilangan kepercayaan terhadap institusi perbankan. Pemerintah bisa dipaksa memberlakukan 'bank holiday' untuk mencegah penarikan dana secara massal. Bank dengan eksposur obligasi sangat besar akan terkena program nasionalisasi untuk bisa bertahan.

2. Bank Eropa terguncang hebat

Bank-bank Eropa adalah kolektor terbesar obligasi Yunani, nilainya dilaporkan menembus $53 miliar secara akumulatif. Bank asal Prancis, Jerman dan Inggris memiliki porsi simpanan terbesar. Jika investor bank dipaksa menerima pemangkasan obligasi 40% (angka perkiraan), maka nilai kerugian yang harus diterima adalah €15.6 miliar ($22 miliar). Suatu jumlah yang fantastis! Cukup besar untuk mengguncang sistem perbankan benua biru.

3. Gejolak pada Credit Default Swap (CDS)

Credit Default Swap adalah produk yang menjaminkan aset hutang suatu pihak. Jadi, jika komponen dari CDS itu divonis gagal bayar, maka sang penjual harus membayar kompensasi kepada pihak pembeli CDS. Sulit untuk menentukan seberapa besar dampak kebangkrutan Yunani terhadap sirkulasi CDS. Namun lembaga penjual dipastikan harus membayar kompensasi luar biasa besar seandainya hal ini terbukti tahun ini.

4. Himpitan kredit global

Ketidakpercayaan antar lembaga dan investor perbankan makin besar. Begitu besarnya sampai tidak ada bank yang mau meminjamkan dana kepada sesama bank. Lembaga keuangan dengan likuiditas kecil dipaksa untuk menjual berbagai asetnya untuk bisa bertahan. Hal seperti ini yang terjadi saat Lehman Brothers bangkrut 3 tahun silam. Keterbatasan akses kredit akan melambungkan Suku bunga pinjaman antar bank atau LIBOR.

5. Irlandia dan Portugal makin abai untuk menjaga kualitas hutangnya

Kedua negara ini merasakan perlambatan ekonomi luar biasa akibat upaya pemerintah untuk menstabilkan neraca dan nilai hutang masing-masing. Jika Yunani divonis default, maka Irlandia dan Portugal bisa tergoda meminta vonis bangkrut juga. Logikanya, kalau investor Yunani bisa dipaksa menerima pemangkasan nilai hutangnya, mengapa Irlandia dan Portugal harus melunasi hutang secara penuh? Kedua negara bisa merasa diperlakukan tidak adil seandainya tidak diperbolehkan berbagi kerugian dengan investor. 

7. Krisis European Central Bank (ECB)

ECB tidak hanya menanggung aset hutang Yunani, otoritas juga memegang aset berbasis bank Irlandia. ECB juga harus kehilangan dana jika bank-bank Yunani dan Irlandia tidak mampu menjaga kesehatan likuiditas masing-masing. Arus kas menjadi macet dan ECB kembali harus mengatur langkah baru untuk mencukupi modalnya.

8. Krisis politik di Jerman

Angela Merkel lama dikritik akibat kebijakan bailout Jerman terhadap negara lain. Warga mempertanyakan mengapa uang pajak yang mereka bayar harus dipakai untuk membantu negara yang gagal menjaga neraca keuangannya sendiri. Jika Yunani sampai default, makin kuat pula arus serangan oposisi ke arah pemerintah. Kemungkinan terburuknya Merkel bisa dipaksa mundur, sama seperti yang dialami Silvio Berlusconi dan George Papandreou. Buat apa membantu jika akhirnya pihak yang dibantu tetap bangkrut?





Sumber: Monexnews
Share this Article on :

0 comments:

Post a Comment

Latest News

 

© Copyright KABAR MARKET 2011 | Powered by Blogger.com.