Harga minyak melemah pada perdagangan terakhir di 2011 namun emas
hitam ini berhasil catatkan kenaikan tiga tahun berurutan. Krisis utang Eropa dan perlambatan aktivitas manufaktur Cina redam penguatan minyak; tetapi kekhawatiran
geopolitik masih berikan dukungan. Latihan militer Iran di Selat
Hormuz, dan gejolak internal di Irak, Suriah, dan Nigeria berhasil cegah
kejatuhan harga minyak dunia meski data AS tunjukan kenaikan cadangan
minyak pekan lalu.
Berakhirnya kontrak minyak penghangat dan
bensin AS untuk bulan Januari dan tipisnya volume perdagangan menjelang
penutupan tahun membuat harga minyak berfluktuasi. Meskipun musim dingin
di AS tidak begitu ekstrim namun masalah kredit yang dialami Petroplus,
penyuling minyak terbesar Eropa, berikan sentimen positif.
Iran
telah mengancam akan menutup Selat Hormuz jika Barat berlakukan sanksi
ekspor minyak. Sekitar 1/6 supplai minyak mentah global melalui selat
tersebut. "Tingginya harga minyak cerminkan harapan investor akan
berlanjutnya pemulihan ekonomi dunia seiring membaiknya indikator
ekonomi AS walau dirudung masalah utang Eropa. Minyak
masih berpeluang lanjutkan rally seiring investor antisipasi embargo
minyak Iran di 2012," ujar Phil Flynn, analis PFGBest. "Meningkatnya
risiko geopolitik di Timur Tengah, produsen minyak utama dunia, akan
mendukung kenaikan harga minyak di awal tahun 2012," tutur Thina
Saltvedt, analis Nordea Bank AB.
Dari: Berbagai Sumber
0 comments:
Post a Comment