Akhir pekan lalu data perdagangan Amerika
Serikat (AS) dirilis mengecewakan. Indikasi bahwa ekonomi Paman Sam
terseret pelemahan demand global?
Setelah sempat menyempit dalam 4 bulan terakhir, defisit
perdagangan Amerika melebar di bulan November. Departemen Perdagangan
hari Jumat lalu (13/01) menyatakan bahwa Amerika mengimpor lebih banyak
barang dan jasa senilai sampai $47,8 miliar dibanding total ekspornya.
Selisih ekspor-impor melebar pada bulan ke-11 tahun lalu, dibanding
catatan Oktober ($43,3 miliar).
Jarak
defisit melebar karena ekspor turun nyaris 1%, ditengarai terimbas
perlambatan ekonomi Asia dan Eropa. Stagnasi antar kawasan membuat
jumlah pesanan produk Amerika jadi menyusut di akhir tahun. Volume impor
tumbuh 1,3% di bulan November, kontribusi kenaikan terbesar adalah
kenaikan harga minyak dunia dan pengiriman produk otomotif.
"Sebagian
besar kawasan melambat, dan belum ada tanda-tanda berakselerasi," ujar
Lewis Alexander, Kepala Ekonom AS di Nomura. Dari aspek domestik,
ekonomi dalam negeri relatif lebih baik ketimbang kinerja ekonomi benua
lain. China bahkan mengalami penurunan kinerja ekospor pada laporan
terakhirnya.
Sumber: Monexnews
0 comments:
Post a Comment