Minyak Mentah Berjangka menambah kenaikan
tajam yang diperolehnya di sesi perdagangan pertama tahun baru pada
hari Selasa, naik untuk tujuh pekan berturut-turut setelah data
menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di AS meningkat di laju tercepat
sejak Juni bulan lalu, sementara ketegangan antara AS dan Iran
memberikan dukungan lebih lanjut.
Di New York Mercantile Exchange, minyak
mentah Light Sweet pengiriman Februari diperdagangkan di level $102.77
per barel selama perdagangan pagi AS, melonjak 2,99 persen. Harga
sebelumnya naik sebesar 3,1 persen diperdagangkan di level $102.81 per
barel, tertinggi sejak 17 November. Perdagangan NYMEX kemarin masih
ditutup karena libur Tahun Baru.
Di tempat lain, di ICE Futures Exchange,
minyak berjangka Brent pengiriman Februari melonjak 3,85 persen
diperdagangkan di level $111.36 per barel, dengan spread antara kontrak
Brent dan light sweet sebesar $8.59 per barel.
Institute for Supply Management AS
sebelumnya melaporkan bahwa indeks pembelian manajer naik menjadi 53,9
di Desember dari 52,7 pada November, mengalahkan ekspektasi dengan hasil
sebesar 53,2.
Sementara itu, laporan bahwa Iran telah
menghasilkan bahan bakar nuklir pertama menambah kekhawatiran yang
sedang berlangsung atas potensial gangguan pasokan minyak Iran. Laporan
tersebut muncul setelah Republik Islam tersebut mengatakan telah
melakukan uji-tembak dua rudal jarak jauh selama akhir pekan sebagai
bagian dari latihan angkatan laut yang sedang berlangsung di Selat
Hormuz.
Iran telah mengancam akan menutup selat sebagai kemungkinan pembalasan terhadap sanksi ekonomi baru AS atas program nuklir Iran.
Presiden AS Barack Obama
mengesahkan undang-undang pada hari Sabtu kemarin menerapkan sanksi
keuangan yang lebih kuat yang untuk pertama kalinya mendera ekspor
minyak Teheran, sementara Uni Eropa tengah mempertimbangkan
langkah-langkah serupa segera mungkin.
Sumber: Financeroll
0 comments:
Post a Comment