Defisit perdagangan Amerika semakin
melebar melebihi yang diperkirakan pada bulan november, penyusutan nilai
export semakin lebar dan semakin naiknya import atas minyak mentah dan
sektor otomotif.
Departemen perdagangan melaporkan hari ini di washington bahwa
defisit perdagangan naik sebesar 10.4% menjadi $47.8 milyar hal ini
menjadi defisit perdagangan bulanan terbesar sejak bulan juni yang
tercatat sebesar $43.3 milyar.
Naiknya import disebabkan tingginya permintaan minyak mentah disaat
harga minyak mentah melambung tinggi. Ekspor dari As menurun mencapai
titik terednah dalam kurun waktu empat bulan terakhir di akibatkan oleh
turunnya pengiriman pesanan barang ke wilayah eropa.
Permintaan dalam negeri lebih tinggi ketimbang permintaan luar negeri
yang saat ini cenderung melemah. Defisit perdagangan semula di
proyeksikan sebesar $45 milyar dari laporan sebelumnya sebesar $43.5
milyar di bulan oktober. Berdasarkan hasil rata-rata survei yang
dilakukan oleg bloomberg dengan narasumber para ekonom estimasi defisit
sebesar $41.8 milyar sd $47.6 milyar.
Dari lantai bursa di laporkan Index Saham mengalami penurunan setelah
raksasa investasi JPMorgan Chases & Co melaporkan penurunan
keuntungan yang sangat signifikan sebesar 23%.
Nilai import naik 1.3 % mencapai titik tertinggi dalam kurun waktu 6
bulan terakhir sebesar $225.6 Milyar. Nilai import minyak mentah naik
menjadi $27.3 Milyar dari nilai import sebelumnya yang tercatat sebessar
$26 Milyar. Harga minyak mentah per barel naik untuk yang pertama kali
sejak 6 bulan terakhir menjadi $102.50/barel dari $98.84/barel.
Perusahaan penyulingan minyak melakukan import total sebesar 266.2 Juta
barel pada bulan november atau lebih tinggi dari import bulan sebelumnya
yang tercatat sebesar 263.2 juta barel.
Sumber: Financeroll
0 comments:
Post a Comment