Harga minyak menguat setelah Iran
mengancam hentikan jalur pengiriman minyak melalui Selat Hormuz; ini
berhasil perburuk kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak dari
Timur Tengah. Menghadapi ancaman sanksi lebih lanjut dari Uni Eropa pada
akhir Januari mendatang atas program nuklirnya; Teheran katakan akan
menutup selat Hormuz. Selat ini sangat krusial karena menjadi jalur
pengiriman minyak dari Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan
Irak ke negara Barat. Angkatan laut Iran telah memulai latihan militer
di Selat Hormuz selama 10 hari sejak 24 Desember.
Wakil Presiden
Muhammad Reza Rahimi katakan Iran akan halangi pengiriman minyak melalui
Selat Hormuz jika dikenakan sanksi ekspor minyak. Ini bukan pertama
kalinya pemimpin Iran mengancam untuk menutup selat. Di lain pihak, para
pemimpin Uni Eropa belum utarakan apakah akan embargo minyak mentah
Iran.
Investor juga cemas dengan produksi minyak Irak pasca
bentrokan antara kelompok Sunni dan Syiah. Sementara itu, Suriah katakan
produksi minyaknya telah berkurang sebanyak 1/3 akibat sanksi
internasional yang telah berlangsung sembilan bulan. Walaupun investor
cemas dengan terganggunya supplai dari Timur Tengah namun rally minyak
mungkin tertahan seiring pasar tetap khawatir dengan memburuknya krisis
utang zona-euro yang dapat gerogoti permintaan minyak dunia.
Dari: Berbagai Sumber
0 comments:
Post a Comment