Sebagian besar saham Asia jatuh di hari Jum’at, menyeret turun indeks
patokan regional dari level tertinggi tiga bulan, karena beberapa
perusahaan dari Singapore Airlines Ltd hingga Hynix Semiconductor Inc
melaporkan laba yang lebih sedikit di tengah krisis utang Eropa dan
perkiraan ekonomi Amerika Serikat tidak menentu.
Shanghai Composite naik 0,8% menjadi 2.330,40, indeks Hang Seng naik
0,1% menjadi 20.756,98 dan TAIEX Taiwan naik 0,3% menjadi 7.674,99.
Saham properti China menguat setelah Dow Jones Newswires melaporkan
penjualan tanah turun tajam pada bulan Januari.
Sementara itu, saham-saham Korea Selatan dan Jepang kehilangan
pijakan di hari Jumat, karena investor mencerna laporan laba yang
sedikit dan berbalik hati-hati menjelang laporan ketenagakerjaan AS.
Namun, saham China berhasil ditutup lebih tinggi setelah dibuka lebih
rendah, dengan sektor properti dan beberapa lainnya memperoleh sedikit
pembeli menjelang akhir pekan.
Nikkei Stock Average turun 0,5% menjadi 8.831,93, indeks S&P/ASX
200 turun 0,4% menjadi 4.251,20 dan indeks Kospi menyerah 0,6% menjadi
1.972,34.
Konsolidasi jangka pendek dari penguatan saham-saham Asia baru-baru
ini sudah di depan mata sekarang.
Apakah pasar dapat bergerak lebih
tinggi masih belum jelas karena pada dasarnya pasar bergerak naik tanpa
dukungan fundamental, meskipun ada beberapa momentum karena sentimen
relatif membaik.
Meskipun demikian, setelah data pekerjaan AS yang dirilis, bursa
saham Eropa melakukan rally. Data pekerjaan di AS di bulan Januari yang
lebih baik dari prediksi menunjukkan peningkatan yang kuat di sektor
tenaga kerja.
Bursa-bursa saham AS juga menunjukkan reaksi serupa,
sehingga indeks Dow Jones, Nasdaq dan S & P 500 bergerak di area
positif.
Reaksi yang baik seperti ini mungkin akan mendorong saham Asia untuk
beranjak naik lagi karena setiap pertumbuhan di AS akan berdampak
positif bagi produsen dan eksportir Asia. Kita bisa berharap
indeks-indeks saham Asia akan naik lebih tinggi pada hari Senin.
Sumber: Financeroll



0 comments:
Post a Comment