Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengungkapkan
kesulitan besar yang dihadapi Seoul untuk mencari pemasok baru
menggantikan minyak mentah Iran.
Statemen ini mengemuka di tengah
meningkatnya tekanan Washington terhadap Korsel terkait penerapan sanksi
AS baru terhadap Tehran.
Cho Byung-jae mengkhawatirkan meroketnya
harga minyak dunia akibat sanksi minyak Iran. Pada 2011, Korea Selatan
memenuhi 10 persen kebutuhan pasokan minyak mentahnya dari Iran.
Jubir Deplu Korsel itu mengakui bahwa sanksi baru AS atas Iran
menyebabkan Seoul menghadapi kesulitan besar untuk membayar tagihan
utang pembayaran minyak mentah senilai $5 miliar.
Dilaporkan,
hingga kini sistem perbankan Korea Selatan belum menemukan solusi untuk
mengatasi masalah pembayaran utangnya kepada Tehran.
Kim Jae-shin,
Deputi Menlu Korsel mengemukakan kekhawatiran terjadinya lonjakan harga
minyak dunia dan instabilitas di pasar energi global akibat sanksi baru
AS atas Iran.
Sumber: Republika



0 comments:
Post a Comment